Pages

Wednesday, March 26, 2014

Si Putih…

Kenapa GOLPUT? Menurut saya yg awam politik, fenomena golput bukanlah sekedar terkait degan pemilu dan berbagai alasan klisenya, tetapi kembali kapada kebebasan memilih seseorang! Setahu saya hampir disetiap negara demokrasi selalu ada mrk yg golput, entah itu negara dengan jumlah partainya irit atau segambreng kaya di Indonesia. Kalau kita berbicara ideal atau bagaimana sebaiknya, tentu tdk akan pernah ada ujungnya, karena setiap orang pun memiliki pandangan tentang itu, dan dalam hal memberikan kontribusi positif terhadap negara juga banyak cara yg bisa dilakukan oleh setiap warga negara selain ikut memilih partai pada pemilu.

Mungkin yang hrs dipertanyakan adalah kanapa sampai ada orang yg mengajak atau menghimbau yg lainnya untuk memilih golput??

Khusus untuk Indonesia, melihat sebagian besar perilaku dan cara2 calon anggota dewan agar dia bisa dipilih, sungguh sangat menyedihkan (menurut pandangan saya pribadi). Selama para caleg merasa bahwa menjadi anggota dewan adalah “bekerja” untuk menambah penghasilan (baik pribadi maupun partainya), bukannya bekerja untuk pengabdian dan kepentingan rakyat, saya pantas jadi pesimis pemilu akan membawa perubahan yang lebih baik…

Lebih baik kembalikan saja kapada setiap individu untuk menentukan pilihan mereka sendiri, dan bagi para caleg, mudah2an jika sudah terpilih akan tetap amanah, menepati janjinya dan lebih serius memikirkan kepentingan rakyat banyak, sehingga dengan berjalannya waktu, lewat proses pembelajaran dan kesadaran berpolitik serta bernegara, golput atau apapun namanya, hanya akan menjadi setitik warna dari sebuah keramaian pesta demokrasi…

aku disini…

Mengantuk perempuan setengah baya
di bak terbuka mobil sayuran
Jam tiga pagi itu
tangannya terangkat
Saat sorot lampu mobilku menyilaukan matanya
Aku ingat ibuku, aku ingat istri dan anak perempuanku
Separo jalan menuju rumah saat lampu menyala merah
di depan terminal bis kota yang masih sepi
Aku melihat seorang pelacur tertidur mungkin letih atau mabuk
Aku ingat ibuku, aku ingat istri dan anak perempuanku

Di bawah temaram sinar merkuri
Bocah telanjang dada bermail bola
Oh pagi yang gelap kau sudutkan aku
Suara kaset dalam mobil aku matikan
Jendela kubuka
angin pagi dan nyanyian sekelompok anak muda mengusik ingatanku
Aku ingat mimpiku, aku ingat harapan yang semakin hari semakin panjang tak berujung

Perempuan setengah baya pelacur yang tertidur
Bocah-bocah bermain bola anak muda yang bernyanyi
Sebentar lagi ayam jantan kabarkan pagi
Hari-harimu menagih janji
Aku di sini ya.. aku di sini
Ingat ibuku, istri dan anak-anakku

Lirik lagu: Aku Disini, Iwan Fals

Iwan Fals – Aku Disini