Kepasrahan

Setiap hari aku melihat dunia tempat tinggalku ini dengan mata yang lelah dan jiwaku kembali dipenuhi tanda tanya, selalu tersediakah tempat bagi semua orang? untuk hidup dan menjalaninya? Kenapa semua orang begitu sulit dan takut untuk berjalan di sebelah belakang, kenapa begitu takut untuk didahului? sudah begitu yakinkah apa yang sedang dicari? kesenangan sesaat atau kemalangan yang mengintip diam-diam kemudian menjerat selamanya…

Aku tahu bahwa setiap hembusan nafas, akan tergantikan, sinar matahari akan hilang, tapi esok pasti akan kembali, berdiri di puncak gunung tertinggi, awan masih belum dapat tergenggam, berada di dasar laut terdalam, kaki kita masih menginjak tanah…di atas kita masih ada yang lebih tinggi, di bawah kita masih ada yang lebih rendah.

Kadang kepasrahan sering dianggap pengecut, tapi bagiku kepasrahan adalah penyerahan diri pada Tuhan, atas semua yang terjadi pada kita…manusia berakal sehat tidak pernah berjalan mundur, waktu tidak pernah surut ke belakang, ingatan hanya membuat kita sadar, bahwa kita telah berubah, selalu ada kekuatan yang dapat mengubah segala sesuatu, tapi aku sering lupa, aku selalu ingin lebih, semua selalu tidak pernah cukup, aku menjadi rakus, nafsu menjadi tuan atas diriku…