Pages

Tuesday, July 26, 2011

Suatu Saat Sepi dan Berlalu…

Sekalipun di tengah keramaian orang berlalu-lalang, tidak pernah aku melihat orang berjalan di atas orang, akan selalu ada ruang kosong yang ditinggalkan, yang kemudian terisi, begitu terus-menerus, sampai satu saat sepi, dan berlalu, lalu hilang sama sekali. Tapi jarang kita sadari hal itu, di dalam hidup ini kita sering, atau bahkan selalu ingin merebut hak orang lain. Kita terlalu takut tidak mendapatkan apa-apa. Semua punya tugas sendiri-sendiri di dunia ini, semua punya tempat, sesederhana apapun, sekecil apapun itu, tetap memiliki nilai, sampai datang ketiadaan, waktu telah habis, maut menjemputnya…dan tempat yang kita tinggalkan pasti akan diisi oleh yang lain…

Nafsu memiliki membuat aku kehilangan kalbu. Di saat tidak punya, nafsuku memberi perintah untuk menipu, dan mencuri, jika aku tetap tidak punya, nafsuku menyuruhku untuk merusak, dan melukai! Jika aku sudah punya, nafsuku berkata bahwa itu belum cukup, aku kembali menipu dan mencuri! Kita lahir ke dunia tanpa membawa apapun, begitu pun saat kita mati, tapi kenapa kita begitu ketakutan, penuh kebencian dan dendam jika kita kehilangan.

Sering kali aku mau orang lain sesuai dengan keinginanku, bapakku harus seperti ini, ibuku harus begini, saudara-saudaraku harus begitu, juga teman, guru, tetangga, tukang ojek atau dunia ini berpihak kepadaku, tapi ketika aku becermin, aku melihat tubuhku sendiri, baru kusadari bahwa aku pun tidak berkuasa penuh terhadapnya, aku tidak dapat menghentikan denyut jantungku, memerintahkan rambutku untuk berhenti tumbuh, menahan mataku untuk tidak berkedip, menyuruh telingaku untuk berhenti mendengar, hanya jiwa dan pikiranku yang benar-benar aku miliki…

0 comments:

Post a Comment