Pages

Wednesday, June 8, 2011

R U M A H K U…

Kita harus buang sampah di tempat, anak-anak harus diajari sejak kecil, supaya jadi biasa. Pedagang dan pengusaha jangan pikirkan uang saja, petugas harus disiplin, limbah muncul… pedagang diam saja, petugas tidak bisa apa-apa, manusia sakit, pemerintah buat peraturan berbab-bab, para ahli putar otak, limbah mendaki, pedagang dan pengusaha galang taktik, petugas masih bekerja… tapi pelan, pemerintah masih belum selesai buat peraturan, hukum terusik… halus sekali, pedagang buat pabrik baru, pengusaha buat gedung baru, limbah baru… Petugas menggertak ! Kalah oleh nasi… lalu harga diri sembunyi. Pemerintah? belum selesai. Kaum hijau berontak, mereka ingin hijau… ramai sekali, lalu hijau jadi aneh, ada cokelat, ada biru, ungu dan berhiaskan kepala-kepala para pahlawan, baunya juga aneh tetapi banyak yang suka… Limbah mulai menjadi bukit, perut pedagang tambah buncit, petugas kini sudah punya mobil, pemerintah masih belum selesai… para ahli ? ssssst… sedang tidur kecapaian. Manusia buang sampah dimana saja, anak-anak tidak ada yang memberi tahu, sudah biasa! Pedagang menambah pabrik lagi, pengusaha membangun real estate lagi, mengambil kayu lagi… kali ini bersama-sama dengan petugas, supaya sama-sama puas!!Pemerintah sudah hampir selesai tapi limbah sudah menjadi gunung dan menjadi sangat sakti, seperti tukang sulap… air bening jadi cokelat, cokelat jadi hitam, tidak berbau jadi bau, lancar jadi macet, gondrong jadi plontos… berlari jadi merangkak… merangkak lalu mati… Suatu malam aku bermimpi, mimpi naik pesawat, melewati rumahku, negeriku, banyak danau muncul setiap musim hujan, banyak padang pasir setiap tahun. Lalu aku membaca koran, pesawat semakin tinggi, lewat jendela terlihat bumi tidak biru lagi, cokelat kehitam-hitaman di antara pekatnya jagad raya… semakin tinggi, tinggi, bumi tampak seperti kotoran yang mengapung di kali Ciliwung dengan bintang-bintang berperan sebagai buih-buih sabun cuci. Pemerintah sudah selesai membuat peraturan… tapi sayang… pada saat itu isi bumi tinggallah tulang-belulang, debu dan segelintir sisa peradaban… lalu aku terjaga dari tidurku, berdiri kebingungan, memasang telinga… mencari-cari suara kicau burung.

0 comments:

Post a Comment